Pekerja di Kilang Pertamina Plaju (ANTARA/HO-Kilang Pertamina Plaju)
Mengoptimalkan operasi kilang sesuai dengan target yang telah ditetapkan mencerminkan kontribusi strategis KPI dalam menjaga ketahanan energi nasional…,
Jakarta (ANTARA) – Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil mengolah minyak mentah mencapai angka 159 juta barel pada semester I 2025, melebihi target yang tercatat dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), yakni sebesar 158,6 juta barel.
“Hingga Juni 2025, KPI berhasil mengolah minyak mentah mencapai angka sekitar 159 juta barel,” ucap Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Kamis.
Dari minyak mentah yang diolah tersebut, lanjut Milla, KPI berhasil mencapai angka yield valuable product sekitar 84 persen. Pencapaian ini berada di atas target yang telah ditetapkan.
“Mengoptimalkan operasi kilang sesuai dengan target yang telah ditetapkan mencerminkan kontribusi strategis KPI dalam menjaga ketahanan energi nasional. Dan tentunya, ini adalah buah dari sinergi semua pihak, tidak hanya internal KPI namun juga dukungan para pemangku kepentingan,” ujar Milla.
Baca juga: Komut Pertamina meminta RDMP Kilang Balikpapan segera dituntaskan
Untuk memastikan kilang dapat berjalan dengan optimal, KPI terus memastikan keandalan kilangnya.
Menurut Milla, KPI terus berupaya fokus pada manajemen keandalan kilang agar dapat beroperasi dengan optimal, terutama pada langkah-langkah preventif.
Selain itu, KPI juga terus mengupayakan operasi dengan penggunaan energi yang semakin efisien. Energy Intensity Index (EII) KPI berada di angka 105, lebih rendah dari target yang ditetapkan dalam RKAP, yakni 107.
Angka ini menunjukkan efisiensi penggunaan energi dalam pengolahan minyak di kilang. Semakin rendah nilai EII, maka semakin efisien kilang dalam mengonsumsi energi untuk menghasilkan produk bahan bakar dan petrokimia.
Baca juga: Pertamina hadirkan Desa Energi Berdikari di Sumatera Selatan
Milla menambahkan, efisiensi tersebut juga berkaitan dengan program dekarbonisasi yang dijalankan KPI, terutama dalam proses pengolahan.
Hal itu lantas berpengaruh pada reduksi emisi kumulatif KPI hingga Juni 2025, di mana KPI berhasil mereduksi emisi hingga 205 ribu ton CO2 ekivalen, lebih tinggi dari target sebelumnya sebesar 157 ribu ton CO2 ekivalen.
“Pencapaian PAF dan EII menunjukkan KPI tak hanya unggul dalam produksi, tapi juga andal dalam pengelolaan kilang. Angka tersebut sekaligus menunjukkan betapa solid dan terpeliharanya aset-aset kilang milik KPI, untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat,” katanya.
Milla berharap, pencapaian ini terus terjaga dan ditingkatkan di bulan-bulan mendatang, agar KPI terus berada di garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Baca juga: Kilang Dumai dan Balongan ditargetkan produksi avtur hijau akhir 2026
Tentunya hal tersebut dilakukan tanpa melupakan komitmen untuk terus melakukan transisi energi yang bersih dan berkelanjutan.
“Dengan capaian ini, KPI menegaskan komitmennya dalam menghadirkan energi yang andal, efisien, dan berkelanjutan. Optimisme tinggi menyertai langkah kami menuju semester kedua, dengan target melampaui seluruh rencana produksi tahunan,” kata Milla.
Pewarta: Putu Indah SavitriEditor: Abdul Hakim Muhiddin Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.