Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjawab pertanyaan pewarta saat ditemui selepas membuka pelatihan pengelolaan anggaran bagi Bendahara Sekolah Rakyat di Pusdiklatbangprof Kementerian Sosial, Margaguna di Jakarta, Rabu (3/9/2025). ANTARA/M Riezko Bima Elko Prasetyo
Anak-anak yang terjerat masalah hukum akan kami fasilitasi hingga proses hukum selesai
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Sosial menyiapkan fasilitas dan pendampingan sosial bagi anak-anak yang berhadapan dengan hukum akibat demonstrasi di sejumlah daerah.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa fasilitas tersebut tersedia di sentra-sentra pelayanan sosial milik Kemensos yang tersebar di berbagai wilayah.
“Anak-anak yang terjerat masalah hukum akan kami fasilitasi hingga proses hukum selesai. Sentra pelayanan sosial memang diperuntukkan bagi anak terlantar, anak dengan masalah sosial, termasuk yang berhadapan dengan hukum,” kata dia.
Baca juga: KPAI dalami dugaan ada yang gerakkan pelajar terlibat aksi demo
Menurut dia, langkah itu menjadi bagian dari upaya Kemensos untuk memastikan hak-hak anak tetap terpenuhi meskipun sedang menjalani proses hukum.
Selain pendampingan sosial, anak-anak tersebut juga mendapat akses layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan selama berada dalam binaan sentra.
“Kami ingin memastikan anak-anak tetap terlindungi dan tidak kehilangan hak dasarnya di tengah proses hukum yang mereka jalani,” ujar Saifullah, lalu menegaskan Kemensos siap berkoordinasi dengan aparat penegak hukum untuk memastikan proses pendampingan berjalan sesuai ketentuan.
Baca juga: KPAI kawal penyerahan anak terlibat demo kepada orang tua
Sebelumnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut sedikitnya ada 91 anak yang diamankan polisi dalam aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8). Anak-anak tersebut telah mendapat pendampingan dan dipulangkan ke keluarga masing-masing
Namun menurut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih ada tujuh anak yang masih ditahan di Polres Jakarta Utara setelah mereka terlibat dalam aksi demonstrasi di Jakarta.
Baca juga: Kemensos siapkan bantuan untuk korban demonstrasi di sejumlah daerah
Rangkaian aksi unjuk rasa di berbagai provinsi pekan lalu tercatat memakan sejumlah korban jiwa, termasuk anak-anak.
Salah satunya ALF (16), pelajar asal Puri Bidara Permai, Desa Pematang, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Korban sebelumnya sempat mengikuti aksi demonstrasi di depan Gedung DPR Jakarta.
Baca juga: Pelajar asal Tangerang tewas dalam kerusuhan di Jakarta
Pewarta: M. Riezko Bima Elko PrasetyoEditor: Indra Gultom Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.